Senin, 17 Desember 2012

Kopi Gayo Di kenal di Kalangan Dunia


Sejarah Budi Daya Kopi Gayo Di Aceh TengaH

Saat ini di Aceh Tengah terdapat jenis kopi yang di budidayakan adalah kopi Arabica dan kopi Robusta. Dua jenis Kopi Gayo Aceh yang sangat terkenal yaitu kopi Gayo (Arabica) dan kopi Ulee Kareeng (Robusta). Untuk kopi jenis Arabica umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, . di perkebunan kopi tinggi pohon ini dijaga agar berkisar 2-3 meter. Tujuannya agar mudah saat di panen. Pohon Kopi Arabica mulai memproduksi buah pertamanya dalam tiga tahun. Lazimnya dahan tumbuh dari batang dengan panjang sekitar 15 cm. Dedaunan yang diatas lebih muda warnanya karena sinar matahari sedangkan dibawahnya lebih gelap. Tiap batang menampung 10-15 rangkaian bunga kecil yang akan menjadi buah kopi. Dari proses inilah kemudian muncul buah kopi disebut cherry, berbentuk oval, dua buah berdampingan.

Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan Kopi yang telah dikembangkan sejak tahun 1908 ini tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua daerah yang berada di ketinggian 1200 m dari permukaan laut tersebut memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luas sekitar 81.000 ha. Masing-masing 42.000 ha berada di Kabupaten Bener Meriah dan selebihnya 39.000 ha di Kabupaten Aceh Tengah.
Gayo adalah nama Suku Asli yang mendiami daerah ini. Mayoritas masyarakat Gayo berprofesi sebagai Petani Kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo. Produksi Kopi Arabica yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas Nusantara asal Aceh yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa rasa kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi Gayo  dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau (ramah lingkungan). Kopi Gayo disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia.
  Dalam situs ini kami akan memperkenal kan kopi gayo yang dapat di kenal di kalangan dunia  mulai dari tingkat nasional hingga ke tarap internasional ,
sejarah perkembangan kopi gayo dari dahulu hingga saat ini kopi merupakan bagian terpenting untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat gayo , setiap masarakat gayo memliki lahan atau kebun kopi , disini kami akan tampilkan beberapa gambar atau poto kopi gayo yang di tanam  di lahan masarakarat gayo.
di bawah ini kami akan mengulas gambaran kopi gayo

1. Pemilihan Bibit kopi
Bebearapa poin penting dalam memilih bibit kopi agar nantinya kita memiliki bibit yang bagus hal perlu di perhatikan adalah dalam memetik buah kopi merah yang akan di jadikan bibit seperti gambar di bawah ini



gambar buah kopi merah 
  2. proses penanaman bibit kopi
setelah gelondong merah di petik kemudian di olah hingga menjadi gabah seperti gambar di bawah ini :

Dari kopi gabah inilah di tanam dalam polibet 1 s/d 3 bulan lamanya untuk di tanam di lahan petani

Proses Pembibitan
Bibit kopi


Penanaman kopi




Pada Proses penanaman kopi ini kita cukup menggali lubang dengan ukuran 50 cm  x 50 cm , kopi yang berada di polibet di msaukan kedalam lubang yang telah di gali,setalah selesai kopi di tanam kita menunggu 2-5t tahun lamanya untuk bisa kita panen

Berepa Poin penting yang perlu di perhatikan Tentang Keaslian Produksi kopi gayo bahwa kopi ini benar benar dari gayo


3 komentar: